Jumat, 19 Oktober 2012
Bait-Bait yang Kutulis untuk Kau Baca Esok
Dahulu ia bernama engkau, sedang kini kusebut ia
rindu yang risau.
Kutuliskan bait-bait puisi untuk kau baca esok hari,
ketika wajah matahari hilang tertelan sunyi
Desahnya kian mengadu pada perih luka-luka
Sayap-sayap kenangan mengepakkan aromamu
Menambah rasa ngilu di sekujur rindu
Dari sunyi yang menggenangi dada dapat kukecap pahit
bibir tempat doaku bermula
Kutuliskan bait-bait puisi untuk kau baca esok hari,
ketika pagi bersemayam di bawah tanah.
Kidungnya menetas dalam sajak-sajak tak berwarna
Bersarang dalam ingatan yang berdesing
Tentang gelak tawa yang semakin asing
Dari rinai airmata dapat kucium diorama surga yang
telah lama kau bawa
Kutuliskan bait-bait puisi untuk kau baca esok hari,
ketika bulan menuliskan nama di batu nisan
Waktu tak memberinya jeda untuk bernapas
Menyelami ceruk matamu dan jalinan kata terindah
yang menjaga rindu saat ia kehilangan arah
Dari detak yang menjalar dapat kurasakan kosongnya
hati yang terhempas
Maka kutuliskan bait-bait puisi untuk kau baca esok
hari, ketika kutikam udara dengan belati berlumur
rindu, hingga nanti aku bersimbah pilu.
_ YOON _
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar