aku tidak pernah tahu, atau lebih
tepatnya, aku tidak pernah menduga, bahwa rasa sakitnya menyesal, tidak akan
berlalu begitu saja dengan sendiri. Tidak ada yang baik-baik saja saat ini,
tapi sekali lagi aku mengerti, ini memang sesuatu yang pantas untukku,
setelah aku begitu saja, membiarkan orang yang aku sayang terjatuh
sendiri hingga akhirnya menyerah dan menghilang.
Bukan penyesalan. Ini hanya sebuah rasa pedih.
Rasa yang ternyata tidak dapat aku hilangkan dalam sekejap. Rasa yang cara
penanganannya tidak ada di dalam buku manapun. Rasa yang begitu hebat tapi
tidak diajarkan dalam sekolah bertaraf super sekalipun. Rasa manusiawi yang
kehadirannya tidak aku duga sebelumnya, kehilangan.
Ternyata aku masih sama, masih aku
yang telah berhenti berharap, karena aku memang tidak ingin kembali,
namun masih terus bertahan, karena cinta itu masih ada di dalam hatiku.
Terbenam seperti ini, memang tidak baik
untukku. Aku telah berusaha, untuk terus maju. Setidaknya bila orang
normal berjalan dua langkah, dan aku hanya setengah langkah, aku
mencoba untuk terus berjalan. Karena aku tahu, waktu tidak akan menungguku
untuk kembali. Waktu adalah waktu, yang akan tetap berlari sesuai alurnya,
tidak peduli pada masalah-masalah yang menimpa para pelaku di dalam
lintasannya.
aku memang bersalah dan terbenam di dalamnya.
lantas, belum cukupkah semua hukuman ini ? bisakah aku meminta untuk berhenti
saat ini ?
aku lelah, lelah karena aku tahu, aku telah
sendiri saat ini.
silahkan kamu bahagia, toh memang seperti itu
kenyataannya. dan biarkan aku untuk bahagia juga, bahagia tanpa senyumanmu
dalam hidupku, bahagia karena aku menemukan matahari baruku, bahagia karena aku
telah kembali menjadi aku dan diriku
ajari aku, ajari aku untuk keluar dari semua
ini
hanya itu
aku mohon..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar